Senin, 09 Februari 2015

lelaki berambut ikal

 

ibuuuuu, hari ini anak mu galau,,

boleh kah anakmu berceloteh tentang tingkah laki-laki yang akhir-akhir ini merebut pikiranya?

anakmu ini bu, susah sekali menambatkan hatinya kepada laki-laki.

lelaki hanya datang dan pergi begitu saja di hidupku,

hanya ada beberapa gelintir orang yang memang bisa benar-benar membekas dihatiku buu,,

sekarang ini bu, ada beberapa lelaki yang mendekatiku.

malam ini anakmu akan menceritakan tentang seorang laki-laki cerdas, ia berambut ikal bu.

si rambut ikal ini sudah lama dekat denganku bu, dia selalu ada.

memberiku support.

 

tapi dia sedikit aneh bu, entah karena sifat dia yang memang sedikit tertutup dengan perempuan atau apa aku sendiri tak mengerti bu.

yang jelas ia tak pernah sedikitpun menyinggung perasaanya,

paling maksimal hanya sebatas candaan bu.

yang bisa dilihat mata adalah sosoknya yang selalu ada.

 

tapi bu, dia terkadang punya dunianya sendiri yang tak jarang sulit ku mengerti.

sempat aku benar-benar jatuh hati padanya bu,

tapi kadang-kadang rasa itu pun lenyap.

yang membuatku bertahan bersabar adalah karena dia begitu setia menunggu dengan diamnya bu.

 

disaat dulu aku menendang jauh sosoknya karena seorang laki-laki yang menawarkan warna berbeda dalam hidupku, aku meninggalkanya bu.

yang membuatku tertegun adalah ia tetap ditempat yang sama diasaat laki-laki yang kupilih ternyata berdusta,membuatku kecewa.

dia tetap disana bu.

 

seakarang hari-hari penuh dengan adanya dia bu,

walau jarak yang sangat jauh memisahkan kami.

ya, tapi masih saja sama dengan yang dulu bu.

ia hanya diam dan disampingku.

aku bertahan bu, menunggu.

apakah memang dia hanya sebatas itu atau akan masuk lebih dalam.

 

9 feb 2015

kamar 14 atas rajawali - sttd

Sabtu, 07 Februari 2015

2700 detik bersama ibu

malam ini, setelah menyesal dengan apa yang kulakukan seharian.
aku tiba-tiba merindukanmu bu,

aku teringat akan sosok yang selalu bawel akan ini itu.
aku rindu aroma tubuhmu.

 

aku lupa bagaimana gigihnya engkau untuk dapat membahagian kami, ketiga putrimu.

air mata ku mengalir hingga ke sudut bibirku bu ketika engkau menceritakan hari mu,

maaf kan anakmu bila selama ini kurang ajar,

tak mampu menghargai apa yang terbaik yang sudah kau berikan.


bermil-mil jarak membentang antara boyolali bekasi,

membuatku merasa asing bu,

kita hanya bisa bertemu lewat suara.

seperti malam ini, aku dengan 2700 detik ku.

 

kemewahan yang ditawarkan kota ini tak sebanding dengan kasihmu di kota kecil seperti boyolali.

tapi engkau memintaku bertahan,

satu tahun lagi katamu.